Buku ini menceritakan tentang tiga pengelana yang, pada bulan April 2013, memutuskan memulai perjalanan bersama menyusuri berbagai daerah di Indonesia timur, masing‑masing dengan niat dan tujuan yang berbeda.
Walaupun salah satu per satu teman mereka memilih untuk kembali pulang, sang narator—dengan semangat untuk terus maju—melangkahkan kaki lebih jauh, menelusuri keindahan alam, budaya dan tradisi yang tersebar di wilayah‑timur Nusantara.
Di dalam perjalanan tersebut, narasi menyelami kegelisahan akan makna “keluarga” dan “rumah” — satu aspek yang terus membayangi langkah sang pengelana. Namun ia menemukan, sejauh apa pun kaki melangkah, hati tetap memiliki satu orientasi utama: ke mana ia akan “menemukan arah pulang”.