"Pengejawantahan khilafah merupakan wilayah ijtihadiyah. Umat Islam dapat menentukan sistem pemerintahan yang disepakati, sejauh pemerintahan itu menjunjung tinggi nilai-nilai Al-Qur'an dan Sunnah. Pucuk pimpinannya bisa raja, presiden atau sebutan apa yang lainnya. Khilafah skala dunia adalah utopis. Negara Kesatuan Republik Indonesia itu lebih realistis. Jadilah khilafah NKRI berdasarkan pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan Undang-Undang Dasar RI 1945.”
Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag., Guru Besar Tafsir Al-Qur'an UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) Kota Yogyakarta.
"Buku ini membuktikan keberhasilan penulisnya untuk memetakan bagaimana seharusnya dalil-dalil khilafah didudukkan dalam perspektif maqāshidī yang mencerahkan sekaligus kompatibel dengan konsep negara-bangsa. Karena tantangan ke depan adalah bagaimana kita beragama dalam konteks Indonesia yang majemuk, dan bagaimana bernegara dalam konteks Indonesia yang religius. Inilah yang harus dijunjung tinggi oleh siapapun yang hidup dan berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia."
Dr. H. Ahmad Zayadi, M.Pd., Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kementerian Agama RI.
"Buku ini masuk ke dalam jantung persoalan khilafah. Pendukung ideologi khilafatisme menganggap khilafah merupakan bagian dari ajaran Islam. Penulis buku ini mampu menunjukkan, persoalab khilafah adalah persoalan ijtihadiyah. Dalil-dalil keagamaan para pendukung ideologi khilafah dikupas dengan sangat baik melalui disiplin ilmu keislaman, ushul fiqih."

Dr. Rumadi Ahmad, Ketua PP. Lakpesdam PBNU

"Karya yang memantik rasa keingintahuan dalam membaca konsep Khilafah Islamiyah yang sedang menerpa generasi muda Indonesia secara holistik. Teori Maqashidu Al-Syariah yang menjadi bangunan dasar dan pijakan penelitian ini membuat penelitian ini lebih berbobot daripada karya lainnya, sekaligus sebagai jawaban dan kritikan bagi penggiat khilafah yang hanya berkutat pada tatanan konsep tanpa mempertimbangkan kemaslahatan yang lebih besar untuk masyarakat Indonesia. Wajib memilikinya sebagai bahan perbandingan dalam memperluas cakrawala berpikir kita"

Muh. Makmun Rasyid, Penulis buku HTI: Gagal Paham Khilafah