Minat remaja dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi perlu ditingkatkan melalui budaya meneliti (riset) Budaya tersebut dapat tercipta diantaranya dengan memotivasi melakukan penelitian ilmiah dan menuangkannya dalam bentuk karya tulis ilmiah. Namun, utuk meningkatkan budaya meneliti tersebut masih banyak mengalami kendala Beberapa kendala yang sering ditemui adalah adanya anggapan bahwa meneliti itu sulit, menulis kurang menjadi minat para remaja dibandingkan dengan gadget. Sementara itu, remaja yang sudah tertarik dengan karya tulis ilmiah pun masih mengalami kendala, seperti belum tahu cara menumkan ide penelitian, belum memahami metode dan prosedur penelitian yang baik, juga belum tahu bagaimana cara mudah menuangkan hasil penelitian dalam bentuk tulisan. Salah satu alternatif untuk mengatasi kendala tersebut adalah mencipatakan suatulingkungan yang sesuai dengan kondisi masa remaja melalui metode SMART (Spirit, Motivated, Action, Responsive, dan Tangible). Suatu metode yang membuat para remaja memiliki semangat (Spirit) dalam meneliti, termotivasi (Motivated) untuk meneliti, melakukan rencana penelitiannya (Action), merespon (Responsive) permasalahan di sekelilingnya dan menunjukkan hasil yang nyata (Tangible), tidak hanya sekadar teori. Buku ini disusun berdasarkan hasil pengalaman penulis sebagai Pembina ekstrakunkuler KIR di SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School Pandeglag dan sebagai trainer pelatihan karya tulis ilmiah remaja sejak tahun 2007 di beberapa SMP dan SMA di Provinsi Banten dan Jawa Barat.