buku ini menceritakan tentang kamu yaitu "masa lalu, rasa sakit, masa depan, mimpi-mimpi, seperti sungai yang mengalir, maka biarlah hidupku yang mengalir seperti sungai kehidupan." kemudian buku ini juga mengisahkan perjuangan Zaman Zulkarnaen, seorang pengacara muda dari Thompson & Co. Suatu hari, Zaman dipanggil atasannya untuk menyelesaikan sebuah kasus hukum klien. Kasus tersebut adalah persoalan harta warisan yang ditinggalkan kliennya yang belum lama meninggal dunia. Harta warisan yang dimaksud adalah milik Sri Ningsih, seorang wanita asal Indonesia yang meninggal dunia di panti jompo di Paris. Kematiannya menjadi masalah karena Sri Ningsih meninggalkan harta warisan dengan nilai fantastis. Zaman harus menyelesaikan tugasnya dengan modal sedikit barang peninggalan Sri Ningsih. Salah satunya adalah sebuah diari yang ditulis tangan oleh Sri Ningsih. Diari tersebut diberikan pengurus panti bernama Aimee, orang kepercayaan Sri Ningsih. Diari dari Sri Ningsih ini menjadi peta bagi Zaman untuk memecahkan kasus harta warisan yang rumit karena berisi lima bagian yang disebut sebagia juz.