Buku ini menceritakan tentang kisah tragis Pinangsang kraton di kota Solo dan Jogja sebagai pelanjut Kesultanan Demak agar mampu melaksanakan sukses dengan arif dan bijaksana.Amanat sang guru, Sunan Kudus, akhirnya memantapkan hari penanggung untuk berkiprah, Niat yang seakan diperkuat oleh Sunan Giri saat memintanya berziarah ke seluruh ulama Tanah Jawa, para penyebar cahaya Islam, sebelum Hijrah, Kemeangan Hadiwijanya tidak berujung pada ketenangan, tetapi justru meruncing pada legelisahan dan kerucigaan . Sultan Pajang menyakiini keraguannya, bahwa yang terbunuh dalam penyerangan ke Jepang bukanlah Penangsang Jaringan mata-mata Pajang pun berhasil mengendus kepergian sang Adipati Jipang.